Mengenai Saya

Foto saya
seseorang yg tak banyak omong tapi banyak b'kerja, setia pada arti pertemanan, tapi jika di khianati tak akan ada maaf bagimu,

Selasa, 28 Desember 2010

kenaikan air laut 2 kali lipat

Ketinggian Air Laut Naik Dua Kali Lipat Dari Prediksi Awal ilmuan
Menurut para peneliti yang memprediksi keadaan panas bumi pada 100.000 tahun lalu, ketinggian air laut dunia kemungkinan dapat naik dua kali lipat dari yang diprediksi semula oleh para ilmuwan iklim PBB.
Para pakar yang tergabung sebagai anggota pemerintah internal PBB bagian perubahan iklim mengusulkan kenaikan maksimum tinggi air laut pada abad 21 (yang merupakan kunci dampak perubahan iklim) sekitar 0.8 meter.
Namun peneliti mengatakan dalam sebuah studi yang tertulis dalam jurnal Nature Geoscience bahwa tinggi maksimum bisa dua kali lipat dari prediksi awal, atau sekitar 1.6 meter.
Mereka membuat perkiraan dengan mengamati apa yang disebut periode interglacial, masa sekitar 124.000 hingga 119.000 tahun lalu, saat iklim bumi lebih panas dari sekarang dikarenakan perbedaan susunan orbit planet yang mengitari matahari.
Itulah saat terakhir di mana air laut mencapai ketinggian hingga 6 meter dari ketinggian saat ini, yang diakibatkan karena cairnya lembaran es yang menutupi Greeland dan Antartika.
Para peneliti mengatakan bahwa studi mereka merupakan dokumentasipertama yang cukup kuat mengenai betapa cepatnya laut naik hingga ketinggian tersebut.
“Sampai saat ini, belum ada data yang cukup membatasi rata-rata penuh kenaikan tinggi air laut di atas tinggi laut saat ini,” kata Eelco Rohling, penanggung jawab Britain’s National Oceanography Centre dalam sebuah pernyataan.
Rohling dan rekan-rekan menemukan bahwa kenaikan rata-rata tinggi air laut adalah 1.6 meter di tiap abad selama periode interglacial (sungai es).
Dahulu, suhu di Greenland berkisar antara 5.4 sampai 9 derajat Fahrenheit lebih panas dari sekarang, di mana kisaran derajat ini akan sama dengan periode panas yang diperkirakan pada 50 hingga 100 tahun ke depan, kata Rohling.
Contoh aktivitas lembaran-lembaran es saat ini tidak memprediksi rata-rata perubahan secara luas, namun prediksi itu belum termasuk banyak proses dinamis yang telah diobservasi pakar peneliti es, demikian yang tertulis dalam pernyataan.)

Ketua jurusan Geografi Lingkungan Universitas Gajah Mada Jogyakarta Junun Sarto hadi mengatakan, dengan garis pantai sepanjang 88.000 kilometer, dan 17.500 pulau Indonasia sangat rawan naiknya permukaan air laut. Pulau-pulau berketinggian satu meter di atas permukaan laut terancam tenggelam – jumlahnya mencapai ratusan. Menurut dia, dampak kenaikan permukaan air laut di Indonesia terlihat dengan meningkatnya intensitas banjir di kota pesisir, seperti Semarang, Surabaya dan Jakarta.(Kompas.16.2.09)
Dalam hal ini sudah banyak pakar meteorologi yang mengatakan , itu sudah merupakan implikasi dari pemanasan global. Tejadinya pemanasan global menyebabkan mencairnya lapisan es di kutub utara dan selatan bumi, sekaligus memicu naiknya permukaan laut.
Tapi dalam hal naiknya permukaan air laut, ada beberapa faktor yang sangat dominan yang terlupakan oleh para analis, di antaranya adalah :
1.    Di bumi ini terdapat ribuan sungai, semuanya bermuara k elaut. Setiap sungai selalu membawa partikel atau meterial ke laut berupa lumpur atau tanah misalnya. Kejadian ini telah berlangsung ribuan tahun. Yang paling tinggi kadarnya tentu saja disaat banjir. Memang saya tidak mempunyai data yang akurat tentang jumlah material yang dibawa oleh sungai ke laut, namun penulis berkeyakinan sudah jutaan meter kubik material yang mengendap di dasar laut dan sudah ratusan ha delta yang terbentang di muara sungai. Faktor ini tentu saja membuat pendangkalan dasar laut di daerah tertentu.
2.    Di Indonesia saja panjang pantai le bih kurang 88.000 km. Pada sebahagian besar dari pantai tersebut telah terjadi abrasi atau pengikisan tanah oleh air laut.  Semua materialnya mengendap ke dasar laut. Bayangkan saja berapa km panjang pantai di  bumi yang telah diterjang ombak. Saya yakin bahwa jumlah materialnya juga sudah jutaan meter kubik. Ini juga akan mendorong permukaan air laut naik.
3.    Di dunia ini atau di banyak negara ada banyak pelabuhan, ukurannya besar atau kecil jumlahnya saya juga tidak tahu.  Hampir semua dari pelabuhan tersebut dibangun dengan jalan reklamasi atau penimbunan pinggiran pantai. Dalam hal ini juga termasuk reklamasi untuk pembuatan jalan dan  pelebaran kawasan. Contoh terbaik bagi kita adalah perluasan kota Singapura, atau tempat-tempat rekreasi di kawasan Teluk Parsia. Jutaan meter kubik  material dibenam kelaut.
4.    Sampai saat ini penebangan hutan terus saja berlangsung di seluruh dunia. Sudah jutaan ha hutan tidak lagi berfungsi sebagai reservoir. Biasanya air dalam jumlah besar tertahan oleh belantara hutan. Sekarang bila hujan turun, air dengan cepat sekali   sampai ke laut. Hal ini juga akan menambah debet air laut.
5.    Sampai saat ini sudah jutaan ha tanah rawa di seluruh dunia yang ditimbun. Rawa sangat berpotensi untuk menyimpan air, sekarang telah beubah menjadi tempat pemukiman. Air rawapun telah hijrah ke samudera.
6.    Danau pun ikut menyumbang untuk kenaikan permukaan air laut. Semuanya itu pengaruh pendangkalan danau karena  endapan hasil erosi.
7.    Mungkin juga ? Dari dalam perut bumi sudah jutaan material yang telah keluar, seperti minyak bumi, dan gas serta material gunug berapi. Tentu saja mungkin bumi menjadi keriput juga.
8.    Dalam waktu yang bersamaan, permukaan air laut naik, permukaan  daratan juga mengalami penurunan.
Sampai saat ini mencairnya lapisan es di kutub utara dan selatan bumi tetap saja menjadi keraguan  bagi saya sebagai faktor utama yang menyebabkan kenaikan permuakaan air laut. Sebab sampai saat ini salju saja belum  terbang dari Puncak Jayawijaya. Mana mungkin lapisan es di kutub utara dan selatan bumi telah mencair ? Namun demikian   daerah kutub tentu saja kena dampaknya. Bagian datara rendahnya akan digenangi air laut. Tentu saja aka mengurangi luasnya daerah kutub tersebut. Sama saja halnya dengan banyaknya pulau-pulau kecil yang telah tenggelam di teluk Benggala.
Ke depan kita harus selalu waspada dengan segala dampak yang akan ditimbulkannya. Proses terurai di atas akan selalu berlanjut, dengan tempo kecepatan semakin tinggi. Berbagai bentuk bencana di daerah pantai akan terus berlanjut  selagi manusia masih hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar