Mengenai Saya

Foto saya
seseorang yg tak banyak omong tapi banyak b'kerja, setia pada arti pertemanan, tapi jika di khianati tak akan ada maaf bagimu,

Selasa, 28 Desember 2010

penyebab gelombang tsunami

Penyebab gelombang tsunami
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah gempa yang terjadi di dasar laut, kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, magnitudo lebih besar dari 6,0 skala Richter, serta jenis penyesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun.

Pascabencana gempa dan gelombang tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam 26 Desember 2004, kata "tsunami" kini makin populer di Indonesia. Padahal sejak 1992 tsunami mulai dikenal masyarakat di negeri ini ketika terjadi bencana tsunami di Flores pada 12 Desember. Meski mulai dikenali, namun belum dipahami secara benar.
Menurut Dr Nanang T Puspito, dosen dan Kepala Laboratorium Seismo-tektonik di Jurusan Geofisika dan Meteorologi Institut Teknologi Bandung, dapat dimaklumi jika tsunami belum dipahami secara benar oleh masyarakat awam, karena tsunami sering disalah-artikan sebagai gelombang pasang. Padahal, sangat berbeda artinya.

Ia menyebutkan gelombang pasang terjadi karena adanya gaya tarik bulan terhadap bumi. Sedangkan tsunami, berasal dari bahasa Jepang "tsu" dan "nami" yang arti harfiahnya adalah gelombang di pelabuhan atau pantai, yang terjadi karena adanya gangguan impulsif pada air laut akibat terjadi perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba.

Nanang menyebut penyebab tsunami dapat berasal dari tiga sumber, yaitu gempa, letusan gunung api, dan longsoran yang terjadi di dasar laut. Menurut dia, dari ketiga penyebab timbulnya tsunami itu, gempa merupakan penyebab utama. Besar atau kecilnya gelombang tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa yang menyebabkannya.

Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah gempa yang terjadi di dasar laut, kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, magnitudo lebih besar dari 6,0 skala Richter, serta jenis penyesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Gempa-gempa semacam itu biasanya terjadi pada zona subduksi, zona bukaan, dan zona sesar.

Dikatakannya pula bahwa kecepatan penjalaran gelombang tsunami berkisar antara 50 km sampai 1.000 km per jam. Pada saat mendekati pantai, kecepatannya semakin berkurang, karena adanya gesekan dasar laut. Tetapi, tinggi gelombang tsunami justru akan bertambah besar pada saat mendekati pantai.

Ia menyebutkan gelombang tsunami mencapai ketinggian maksimum pada pantai berbentuk landai dan berlekuk seperti teluk dan muara sungai. Pada pantai semacam ini, tinggi gelombang tsunami dapat mencapai puluhan meter.

Seperti gempa Flores tahun 1992 dengan magnitudo 6,8 SR, secara teoritis akan menghasilkan gelombang tsunami setinggi satu sampai dua meter di episenter gempa. Namun, pada saat tiba di pantai Flores, gelombang tsunami mencapai ketinggian maksimum sekitar 24 meter.

Ada beberapa tsunami yang paling merusak dan tercatat dalam sejarah.
1.    1 November 1755, setelah gempa bumi kolosal menghancurkan Lisbon, Portugal dan pegunungan di Eropa, orang menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu. Namun Tsunami akhirnya menyusul. Peristiwa mengerikan secara bersamaan tersebut membunuh lebih dari 60 ribu orang.
2.    27 Agustus 1883, letusan gunung Krakatau memicu terjadinya tsunami yang menenggelamkan 36 ribu orang Indonesia yang berada di pulau Jawa bagian barat dan utara Sumatera. Kekuatan gelombang mendorong 600 ton blok terumbu karang menuju tepi pantai.
3.    15 Juni 1896, gelombang setinggi 30 meter, disebabkan oleh gempa bumi menyapu pantai timur Jepang. Sebanyak 27 ribu orang menjadi korban.
4.    1 April 1946, tsunami April Fool, dipicu sebuah gempa yang terjadi di Alaska, membunuh 159 orang, kebanyakan berada di Hawaii.
5.    9 Juli 1958, diingat sebagai tsunami terbesar yang pernah dicatat oleh masa modern, Gempa di Teluk Lituya Alaska disebabkan oleh tanah longsor yang awalnya dipicu oleh gempa bumi berskala 8,3 skala richter. Gelombang sangat tinggi, tetapi karena wilayah tersebut relatif terisolasi dan kondisi geologinya unik maka tsunami tidak menyebabkan banyak kerusakan. Tapi hanya menenggelamkan satu perahu dan membunuh dua orang pelaut.
6.    22 Mei 1960, salah satu gempa besar yang tercatat manusia terjadi di Chile sebesar 8,6 skala richter, menciptakan tsunami yang menerjang pantai Chile dalam waktu kurang dari 15 menit. Gelombang setinggi 25 meter membunuh 1500 orang di Chile dan Hawaii.
7.    27 Maret 1964, dikenal sebagai gempa bumi Good Friday Alaska, dengan kekuatan sekitar 8,4 skala richter menggulung dengan kecepatan 400 mil per jam tsunami di Valdez Inlet dengan ketinggian 67 meter, membunuh lebih dari 120 orang. Sepuluh orang yang menjadi korban di kota Crescent, di utara California, yang sempat menyaksikan gelombang setinggi 6,3 meter.
8.    23 Agustus 1976, sebuah tsunami di barat daya Filipina membunuh 8 ribu korban gempa bumi.
9.    17 Juli 1998, sebuah gempa berkekuatan 7,1 skala richter menyebabkan tsunami di Papua Nugini yang membunuh 2200 orang dengan sangat cepat.
10.    26 Desember 2004, gempa kolosal dengan kekuatan 9,1 dan 9,3 skala richter mengguncang Indonesia dan membunuh 230 ribu jiwa, sebagian besar karena tsunami. Gempa tersebut dinamakan sebagai gempa Sumatera-Andaman dan tsunami yang terjadi kemudian dikenal sebagai tsunami lautan Hindia. Gelombang yang terjadi menimpa banyak belahan dunia lain, sejauh hingga Nova Scotia dan Peru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar